- Home »
- Kewarganegaraan , Sosiologi »
- Makalah Struktur Sosial Dalam Masyarakat
Abd. Syawal A. Dali
On Senin, 04 Maret 2013
Makalah Struktur Sosial Dalam Masyarakat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan
yang maha Esa karena atas pimpinan-Nya lah kita masih diberikan izin untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawab kita bersama. Dan kami dapat menyelesaikan makalah kami sebagai
referensi pembelajaran. Makalah kami ini yang berjudul “ Struktur Sosial “
bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baik yang ada di
lingkungan sosial maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai penulis, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar pembuatan makalah kami yang kedepannya dapat
lebih baik.
Banggai,
01 Desember 2012
Penyusun
BAB 1. PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kehidupan bersama
manusia berlansung dalam suatu wadah yang dinamakan masyarakat. Masyarakat
ditinjau dari dua sudut, yaitu sudut statis dan sudut dinamikanya. Sudut statis
atau sudut struktural dinamakan dengan struktur sosial, sedangkan sudut
dinamika suatu masyakat disebut proses sosial dan perubahan sosial. Struktur
sosial mencakup berbagai hubungan sosial antara individu dan kelompok.
B.
RUMUSAN MASALAH
( Mugkin akan
muncul pertanyaan mengenai struktur sosial )
C.
TUJUAN PEMBUATAN
MAKALAH
Agar kita
semua terutama pembaca dapat menjadikan sebagai ajaran pengetahuan dan
pembelajaran bagi kita semua tentang struktur sosial dalam kehidupan
masyarakat.
BAB 2 . PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN STRUKTUR
SOSIAL
Struktur
sosial diartikan sebagai susunan terhadap sesuatu yang memiliki bagian atau
unsur-unsur dan membentuk suatu susunan. Berdasarkan Kamus Sosiologi dan
Kependudukan ( HARTINI G. KARTA SAPOETRO, 1992 ) struktur sosial ialah jaringan
antar unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah atau norma-norma
sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan
sosial. Sedangkan menurut SOERJONO SOEKARTO ( 1993 ), struktur sosial mengacu
pada hubungan yang fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat,
memberikan batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisasi.
B.
FAKTOR-FAKTOR
PEMBENTUK KETIDAKSAMAAN SOSIAL
Ketidaksamaan
dalam sosiologi disebut ketidaksamaan sosial, yang dalam perkembangannya
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1)
Kepribadian
Kepribadian yaitu nilai-nilai atau watak
sesorang individu yang konsisten yang memberikan kepadanya identitas sebagai
individu yang khusus. Pada hakikatnya, nilai-nilai kemanusiaan mencakup
kebiasaan, sikap, dan sifat-sifat yang khas yang akan berkembang apabila
berhubungan dengan orang lain.
2)
Sosiokultur
Sosiokultur yang dapat mempengaruhi
bentuk kepribadian atau nilai-nilai kemanusiaan meliputi kebudayaan yang khusus
kedaerahan, cara hidup di kota dan di desa, kelas sosial, dasar agama, dan
pekerjaan.
C.
BENTUK-BENTUK STRUKTUR
SOSIAL
Ada 4 macam
bentuk struktur sosial yaitu kelompok sosial , lembaga sosial, kebudayaan, dan
stratifikasi sosial.
I.
Kelompok Sosial
Pandangan sosiologi memberikan kelompok
sosial sebagai berikut :
a)
Sheriff ( 1886 )
Kelompok sosial adalah suatu kesatuan
yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi
sosial yang intensif dan teratur, sehingga diantara individu-individu tersebut
sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu yang khas
bagi kesatuan sosial tersebut.
b)
Bogaradus ( 1882-1973
)
Kelompok sosial adalah suatu kelompok
yang merupakan tempat dimana pribadi-pribadi berkembang menjadi dewasa atau
sekumpulan manusia yang memiliki kesetiaan umum yang saling berpartisipasi
dalam kegiatan bersama yang saling mendorong satu sama lain; kelompok sosial
terdiri dari manusia-manusi yang saling membantu.
II.
Lembaga Sosial
Lembaga sosial menurut Horton dan Hunt
( 1987 ), adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan
yang oleh masyarakat dianggap penting. Menurut koentjoroningrat ( 1979 )
yang dimaksud dengan lembaga sosial adalah sistem-sistem yang menjadi
wahana memungkinkan
warga masyarakat berinteraksi, menurut pola-pola resmi atau suatu sitem tata
kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktifitas-aktifitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Tiga hal penting yang ada dalam
pembahasan lembaga sosial ini, adalah :
a.
Nilai dan norma
b.
Pola perilaku
c.
Sistem hubungan
Tujuan diciptakannya
lembaga sosial adalah :
a.
Mengatur agar kehidupan manusia bisa terpenuhi secara
memadai.
b.
Mengatur agar kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan
tertib dan lancar sesuai kaidah yang berlaku.
Menurut Soerjono Soeokanto ( 1970 ),
fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan oleh lembaga sosial adalah :
a.
Memberikan pedoman bagaimana cara bertingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan dalam wujud aturan atau kaidah yang harus digunakan oleh
seluruh anggota masyarakat.
b.
Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau
disintegrasi dengan penegakan norma sosial.
c.
Mengadakan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian
sosial dengan memberikan sanksi bagi pelanggar norma.
III.
Kebudayaan
Kebudayaan menurut Raph Linton ( 1953 ),
seorang ahli antropologi, adalah seluruh cara dari kehidupan masyarakat dan
tidak hanya merupakan sebagian tata cara hidup sja yang dianggap lebih tinggi
dan lebih diinginkan.
Menurut J.J Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yatu :
a.
Gagasan atau Wujud ideal Kebudayaan
b.
Aktivitas
c.
Artefak
IV.
Stratifikasi Sosial
Dalam sistem masyarakat di India,
masyarakat terbagi-bagi menjadi kasta-kasta, mulai dari kasta sudra yang
merupakan kasta terendah sampai brahmana yang merupakan kasta paling dihormati.
Menurut Bruce J. Cohen ( 1989 ), stratifikasi sosial adalah sistem yang
menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan
mereka pada suatu kelas yang sesuai.
D.
UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI
SOSIAL
Tokoh
masyarakat, merupakan golongan masyarakat yang termasuk dalam kelas atas,
karena memiliki akses atau kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat. Dalam
sosiologi, unsur-unsur sistem pelapisan sosial adalah :
1.
Kedudukan Sosial ( Status )
2.
Peran Sosial ( Role )
3.
Kelompok ( Group )
4.
Institusi ( institution )
·
Proses Terbentuknya
Stratifikasi Sosial
Secara teori, semua manusia berada dalam
derajat yang sama. Tuhan telah menciptakan manusia dengan hak-hak dasar yang
sama. Namun pada kenyataannya di dalam masyarakat, ada
pengelompokan-pengelompokan masyarakat yang membedakan mereka di dalam
lapisan-lapisan tertentu, di mana pengelompokan tersebut telah menimbulkan
perbedaan-perbedaan perlakuan dan kemampuan individu yang ada didalamnya.
Contohnya, orang-orang dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah mendapatkan
akses kerja dibandingkan dengan orang-orang yang berpendidikan rendah, atau
pejabat akan lebih mudah mendapatkan fasilitas kelas satu dibandingkan pejabat
biasa dan lain sebagainya.
Dilihat dari proses terbentuknya,
stratifikasi sosial dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1.
Pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya sesuai
dengan pertumbuhan masyarakat yang bersangkutan antara lain kepandaian, tingkat
usia, sifat keaslian keanggotaan di dalam masyarakat, jenis kelamin, dan
pemilikan harta.
2.
Pelapisan sosial yang sengaja disusun untuk mengejar tujuan
tertentu. Biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan yang resmi misalnya
pemerintahan negara, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata, asosiasi,
dan perkumpulan profesi.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial
dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1.
Stratifikasi sosial terbuka ( open stratification ),
artinya seseorang dapat saja masuk dalam kelas sosial tertentu yang diinginkan
atau keluar setelah mencapai kelas sosial yang lebih tinggi.
2.
Stratifikasi sosial tertutup ( closed stratification ),
terdapat pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari
suatu lapisan kelapisan kelapisan sosial lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
stratifikasi sosial, adalah sebagai berikut :
1.
Kekayaan
2.
Kekuasaan ( power )
3.
Kehormatan/kebangsawanan
4.
Pendidikan
E.
DIFERENSIASI SOSIAL
Di Amerika dan
negara-negara barat, ada istilah kaum kulit putih dan kulit hitam. Di Indonesia
pun kita kenal dengan dengan istilah pribumi asli atau pribumi keturunan, yang
biasanya dipakai untuk menyebut WNI keturunan Cina. Di dalam satu lingkungan
yang heterogen, istilah lain yang muncul yaitu orang Islam, orang Kristen, kaum
laki-laki, kaum perempuan, golongan intelektual dan lain sebagainya. Dan
semuanya mengacu pada pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Dalam
sosiologi, hal ini disebut diferensiasi sosial.
Diferensiasi
sosial adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategori sosial yang
berbeda, yang berdasarkan pada perbedaan-perbedaan yang diciptakan secara
sosial.
Bentuk-bentuk
diferensiasi sosial adalah sebagai berikut :
a.
Ras atau etnik
b.
Agama dan kepercayaan
c.
Gender ( jenis kelamin )
d.
Profesi
e.
Klan ( clan )
f.
Suku bangsa
F.
PENGARUH DIFERENSIASI
DAN STRATIFIKASI SOSIAL TERHADAP MASYARAKAT
Bentuk
diferensiasi dan stratifikasi sosial sangat penting bagi individu-individu
dalam kelas sosial karena memiliki pengaruh terhadap kesempatan hidup seseorang
untuk berhasil atau gagal dalam aspek kehidupan.
diferensiasi
dan stratifikasi sosial dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat seperti
yang tercantum dibawah ini, adalah sebagai berikut :
(a) Kesehatan
(b) Pendidikan
(c)
Harapan hidup
(d) Keadilan sosial
BAB 3 . PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari makalah
yang kami sajikan kami berharap dapat menambah wawasan pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan bermasyarakat terutama kepada
teman-teman siswa-siswi kelas XI-IPS3
B.
SARAN
Dari
pembahasan makalah yang kami sajikan di atas, saran kami sebagai penyusun ialah
bharus bisa lebih baik dalam menjalani kehidupan masyarakat agar bisa menjadi
suatu perkumpulan masyarakat yang baik, dan harus memahami arti dari konflik.
kurang bagus