- Home »
- Kewarganegaraan »
- Makalah Budaya Demokrasi
Abd. Syawal A. Dali
On Minggu, 10 Maret 2013
Makalah Budaya Demokrasi
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani”.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian demokrasi dalam kalangan masyarakat madani atau yang lebih khususnya membahas tentang pengertian demokrasi, pemikiran tentang demokrasi, ciri-ciri demokrasi, prinsip-prinsip demokrasi, dan ciri-ciri masyarakat madani serta jalan menuju masyarakat madani dalam sistem pemerintahan demokrasi.
Di harapkan makalah ini dapat
memberikan kita informasi lebih jelas tentang budaya demokrasi menuju
masyarakat madani
.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Banggai,
23 November 2012
BUDAYA DEMOKRASI
MENUJU
MASYARAKAT MADANI
A.PENGERTIAN DAN
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
1.Pengertian
Demokrasi
Secara
etimologis demokrasi barasal dari bahasa yunani”demokratia”yang terdiri dari dua kata,yaitu demos=rakyat
dan kratos/kratein=
kekuatan/pemerintah.
Secara harifah demokrasi berarti kekuatan
rakyat atau suatu bentuk pemerintah negara dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya.Dalam
konteks budaya demokrasi,nilai-nilai dan norma-normamenjadi anutan dapat di
terpkan dalam praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian
politik saja,tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan.
Pandangan-pandangan tentang pengertian
demokrasi yang terdapat para ahli namun,pada dasarnya mempunyai persamaan
prinsip yaitu
A.Abraham Linclon(presiden amerika ke-16)
Demokrasi adalah
pemerintah dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat.
B.Giovani Sartori
Memandang demokrasi sebagai suatu sistem di
mana tak seorang pun dapat memilih dirinya sendiri,tak seorang pun dapat
mengidentifikasikan dia dengan kekuasaannya,kemudian tidak dapat juga untuk
merebut dari kekuasaan lain dengan cara-
cara tak terbatas dan tanp syarat
C.Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan
dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang di perintah.
Dalam sistem demokrasi posisi rakyat
sederajat di hadapan hukum dan pemerintah.Rakyat memiliki kedaulatan yang
sama,baik itu kesempatan untuk memilih ataupun dipilih.Oleh karena itu,ciri
utama sistem demokrasi adalah:
A.Tegaknya
hukum di masyarakat(law enforcement)
B.Diakuinya
hak-hak asasi manusia(HAM)oleh setiap anggota masyarakat.
2.Pemikiraan
Tentang Demokrasi
Paham demokrasi yang memberi penekanan pada
pemerintah rakyat mengandung arti bahwa kekuasaan tertinggi di pegang oleh
rakyat.Dengan deemikian,perlu kita pahami bahwa istilah demokrasi bertolak dari
suatu pola pikir bahwa:
A.Manusia diperlukan dan
ditempatkan sessuaai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk tuhan.
B.Salah satu hak asasi manusia
adalah kebebasan untuk mengejarkebenaaran,keadilan,dan kebagiaan.
C.Sesuatu yang di putuskan
bersama akan memiliki kadar ketepatan yang lebih menjamin.
D.Di dalam kehiddupan masyarakat
pasti akan timbul selisih paham dan kepentingan antarindividu,sehinggah perlu
suatu cara untuk mengatur bagaimana mengatasinya.
Tujuan demokrasi adalah untuk memanusiakan
dan memasyarakatan manusia secara fungsional,penuh rasa kebersamaan dan
tanggung jawab.
3.Ciri-Ciri
Demokrasi
Negara dengan sistem politik demokrasi
umunya di tandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
A.Adanya pembatasan terhadap
tindakan pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi individu dan kelompok,
dalam penyelenggaraan pergantian pimpinan secara berkala,tertib,damai,dan
melalui alat perwakilan rakyat yang
efektif.
B.Prasarana pendapat umum baik
pers,televise,dan radio harus diberi kesempatan untuk mencari berita secara bebas
dalam merumuskan pendapat mereka.
C.Sikap menghargai hak-hak
minoritas dan perorangan,lebih mengutamakan musyawarah daripada paksaan dalam
menyelesaikan perselisihan ,sikap menerima legitimasi dari system pemerintahan.
4.Prinsip prinsip
Demokrasi
Mewujudkan sistem politikyang demokratis di
dalam suatu negara bukanlah sesuatu yang mudah.untuk memperoleh publik dengan
baik,setiap bangsa dalam satu kesatuan sistem politik negara harus menata
pemerintah yang berpijak pada sejarah dan kebudayaan sendiri dengan berpedoman
pada prinsip – prinsip dasar demokrasi yang di akui secara universal.
Prinsip dasar demokrasi secara universal
memberi ketegasan bahwa yang di sebut pemerintahan yang demokratis adalah
pemerintahan yang mnempatkan kewenangan tertinggi berada di tangan
rakyat,kekusaan harus di batasi,dan hak-hak individu harus di lindungi.Namun
demikian, dalam praktiknya di banyak negara masih banyak kelemahan dan
ketidaksesuaian dengan prinsip- prinsip demokrasi.Penerapan prinsip-prinsip
demokrasi di masing-masing negara bersifat kondisional,artinya harus di
sesuaikan dengan situasi negara dan kondisi masyarakat yang bersangkutan.
5.Demokrasi
Kondisi di sebuah negara demokrasi tentu
saja banyak di cita-citakan oleh masyarakat yang menginginkan kedamaian dan
kesejahteraan hidup. Tetapi menuju hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah.
Proses menuju kondisi-kondisi demokrasi yang disebut “Demokratisasi”.
Demokratisasi dapat menjadi jalan untuk keluar dari otoritarianisme, karena
proses ini akan mengembalikan hak-hak rakyat untuk berpartisipasi dalam
kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya.
Demokratisasi merupakan proses
pendemokrasian segenap rakyat untuk turut dalam pemerintahan melalui
wakil-wakilnya. Demokrasi biasanya di awali dengan adanya liberalisasi
(meluasnya kebebasan) yang selanjutnya berkembang dengan longgarnya media masa,
akses masyarakat gterhadap politik dan adanya penghargaan terhadap keberagamaan
(pluralisme).
B. Ciri-Ciri
Masyarkat Madani
1. Konsep Masyarakat Madani (Civil Society)
Istilah untuk masyaraka madani merupakan
padanan dari istilah Civil Society, sehingga eksplorasi ini relevan dengan
substansi dengan istilah terakhir. Hal yang di kemukakan di sini bukanlah
konsep masyarakat madani yang di sorot secara etimologis, melainkan berdasarkan
substansi dan indikator-indikatornya, sehingga konteks pembentukannya dari sisi
politik dan mudah diidentifikasi.
Sementara itu,konsep masyarakat madani yang
di abstrasikan para ahli memiliki indikator sebagai identitas karakter yang
dimiliki untuk bisa mengidentifikasi ada tidaknya perkembangan masyarakat
madani.
Pertama:Sifat partisipatif,yaitu masyarakat
madani tidak akan menyerahkan seluruh nasibnya pada negara,tetapi mereka
menyadari bahwa yang akan dominan menentukan masa depan mereka haruslah berasal
dari diri sendiri.
Kedua:otonom, yaitu selain sebagai
masyarakat partisipatif, masyarakat madani juga memiliki karakter mandiri,yaitu
dalam mengembangkan dirinya tidak tergantung dan menunggu “Bantuan”Negara.
Ketiga:Tidak bebas nilai,yaitu seluruh
komponen masyarakat madani memiliki keterkaitan terhadap nilai-nilai yang
merupakan kesepakatan hasil musyawarah demokratis(bukan sekedar sensus).
Ke empat:Merupakan bagian dari system
dengan struktur non-dominatif(plural),yaitu meskipun eksistensinya yang
partisipasif dan otonom terhadap kekuatan Negara ,namun masyarakat madani
adalah bagian dari komponen-komponen Negara.
Kelima:Termanifestasi dalam
organisasi,yaitu prinsip-prinsip organisasi di pegang oleh masyarakat madani
sebagai perwujudan identitasnya secara material.
Disamping
itu, mereka juga tertata dalam organisasi modern yang mengembangkan
nilai-nilainya sendiri secara konsisten.
2. Karakteristik Masyarakat Madani
Penyebutan
karakteristik masyarakat madani dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa dalam
merealisasikan wacana masyarakat madani diperlukan prasyarat-prasyarat yang
menjadi nilai universal dalam penegakan masyarakat madani. Prasyarat ini tidak
bisa dipisahkan satu sama lain atau hanya mengambil salah satunya saja, melainkan
merupakan satu kesatuan yang integral yang menjadi dasar dan nilai bagi
eksistensi masyarakat madani. Karakteristik tersebut antara lain adalah adanya free public sphere, demokrasi,
toleransi, pluralisme, keadilan sosial (social
justice) dan berkeadaban.
Free Public Sphere
yaitu adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan
pendapat.
Demokrasi
merupakan satu identitas yang menjadi penegak wacana masyarakat madani, di mana
dalam menjalani kehidupan, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk
menjalankan aktivitas kesehariannya, termasuk berinteraksi dengan
lingkungannya.
Toleran adalah
sikap yang di kembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling
menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.
Pluralisme sebagai
sebuuah prasyarat penegakan masyrakat madani, pluralisme harus dipahami secara
mengakar dengan menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang menghargai dan
menerima kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Keadilan Sosial (Social Justice) keadilan dimaksudkan
untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proposional terhadap hak dan
kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
3. Menuju Masyarakat Madani
Masyarkat madani
merupakan wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana
perikehidupan yang mandiri,berkeadilan sosial,dan sejahtera.Masyarakat madani
mencerminkan tingkat kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk
bersifat kritis dan partisipatif dalam
menghadapi berbagai persoalan hidup.
Diuar
negara,terdapat sekelompok masyarakat yang di sebut sebagai ‘civil society”yang
biasanya terbentuk dari lembaga negara dan lembaga lainnya yang berorientasi
kekuasaan.
Bentuk nyata
masyarakat madani secara sederhana dapat kita lihat dengan berkembangnya budaya
gotong royong di berbagai daerah di indonesia. Budaya gotong royong mampu
mendorong anggota masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan bersama secara
partisipatif.
Masing-masing
masyarak indonesia dengan keberagamaan etnik,bahasa,agama,dan adat istiadat
telah memiliki mekanisme dan pengaturan sosial yang berbeda-beda
.Namun,demikian seluruh aktivitas tersebut di lakukan secara mandiri dan
mendorong partisipasi dalam kebersamaan.
Kata Penutup
Demikian yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Posting Komentar