Popular posts

Abd. Syawal A. Dali On Kamis, 19 September 2013

KATA PENGANTAR

Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpaha nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kami yang berjudul “Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan “. Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan Kacang hijau, kacang merah, dan jagung. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yurna A. Muma,s.pd selaku Pengajar Mata Pelajaran Biologi yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalamankami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Terima kasih.





        Guru Pembimbing                                        Banggai, 16 September 2013

                                                                          



       Yurna a. Muma, S.Pd                                                     Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

 Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu sifat dari makhluk hidup.  Kita terkadang mengalami kesulitan dalam membedakan dua hal tersebut, karena dua hal tersebut selalu berjalan secara beriringan, bersama dan saling melengkapi satu sama lain. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume  serta jumlah sel secara irreversiabel atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses fisiologis dalam organisme yang berupa perubahan bentuk dan ukuran sebagai akibat adanya pembelahan, pembesaran dan perbanyakan sel. Perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan  yang lebih dewasa. Dalam kenyataannya kedua istilah tersebut sulit dipisahkan. Banyak faktor yang mempengaruhi proses tersebut.
Tujuan dari praktikum ini membuktikan bahwa tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini yang digunakan adalah biji kacang hijau, kacang merah, dan jagung untuk diamati pertumbuhan dan perkembangannya. Manfaatnya adalah mengamati secara langsung pada benih-benih tersebut yang mengalami petumbuhan dan perkembangan dan mengalami perubahan dari waaktu ke waktu.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis (Istamar, 2003). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih (Champbell, 2002). Pertumbuhan apikal pada  ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

2.2. Tahap – Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi sebagai hasil pembelahan sel jaringan meristem primer. Pertumbuhan primer diakibatkan oleh aktivitas meristem apikal yang terdapat pada ujung akar dan pucuk tunas, menghasilkan sel–sel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang (Champbell, 2002).



 Pada ujung akar, batang dan daun terdapat sel-sel meristem yang dapat berdeferensisasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus (Istamar, 2003). Pertumbuhan primer terdiri dari tiga system jaringan yaitu jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan jaringan dasar. Pertumbuhan primer akan mendorong akar untuk menembus tanah. Pada ujung akar terdapat tiga zona , yaitu zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona pematangan (Champbell, 2003).
Aktivitas kambium mengakibatkan pertumbuhan sekunder yaitu besar batang dan akar tanaman. Pertumbuhan sekunder yaitu adanya aktivitas penebalan secara progersif. Pertumbuhan sekunder diakibatkan aktivitas meristem lateral, silinder – silinder yang bterbentuk dari sel – sel yang membelah ke samping di sepanjang tunas dan pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan ke arah luar membentuk floem (Champbell, 2002). Bermacam ragam bentuk yang dihasilkan dari proses pertumbuhan dan perkembangan, yang pertama adalah pembelahan sel, pembesaran dan periklinan (Salisbury dan Cleon, 2002).

2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor dari dari dalam maupun faktor dari luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor intern dan ekstern (Salisbury dan Cleon, 2002). Faktor dari dalam (intern)  yaitu faktor yang terdapat pada tanaman itu sendiri berupa hormon – hormon dan faktor dari luar (ekstern) yaitu faktor lingkungan hidup tumbuhan tersebut. Faktor intern meliputi zat dan hormon tumbuh yang berperan penting  dalam proses perrtumbuhan. Hormon adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh salah satu bagian tubuh dan kemudian diangkut ke bagian tubuh yang lain, dimana hormon tersebut akan memicu respon – respon di dalam sel dan jaringan sasaran. Hormon, berpengaruh dalam proses pembelahan sel dan pemanjangan sel untuk proses pertumbuhan (Yandaru, 2001)  . Secara umum hormon mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuh dengan cara ,mempengaruhi pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi sel. Hormon tumbuhan meliputi auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen  (Champbell, 2002). Hormon auksin berfungsi pada pemanjangan dan diferensiasi sel. Hormon sitokinin berfungsi sebagai pertumbuhan, perkembangan dan pembungaan. Hormon giberalin berfungsi pada pertumbuhan, pemanjangan dan perkecambahan. Asam absisat berfungsi untuk stomata. Sedang hormon etilen berfungsi dalam pematangan buah.
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu intensitas cahaya, air, nutrisi, suhu atau kelembaban, dan oksigen. Peran nutrisi adalah sebagai penunjang pertumbuhan dan perkembangan. Cahaya sangat berpengaruh karena dengan adanya cahaya dapat melakukan fotosintesis. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh lingkungan yaitu cahaya (Salisbury dan Cleon, 2002). Oksigen pada pertumbuhan dan perkembangan merupakan bahan utama untuk respirasi. Air berfungsi untuk perkecambahan biji dan menjaga kelembaban media (Salisbury dan Cleon, 2002).





BAB III
MATERI DAN METODE

Penanaman bienih dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 9 September 2013, Pukul 10.00 WIB sampai tanggal 14 September 2013 .

3.1.  Materi

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai pertumbuhan dan perkembangan organisme ini antara lain :

1. 12 buah pot/ bekas minuman air mineral;
2. Biji kacang hijau, kacang merah, dan jagung;
3.   Penggaris atau meteran yang berfungsi untuk mengukur tinggi tanaman,
4. Benang;
5.Alat tulis untuk mencatat pertumbuhan tinggi tanaman;
6. Air tawar dan air asin.

3.2. Metode

Praktikum biologi ini dilaksanakan untuk mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan pada organisme yaitu dengan metode : mengukur tinggi pada biji kacang hijau. Adapun carakerjanya sebagai berikut :

a.   Rendamlah 3 benih tersebut kedalam air tawar dan air asin selama 24 jam;
b.   Siapkan 12 buah pot
c.   3 pot pertama isi benih kacang hijau sebanyak 5, 10, & 15 biji (Yang direndam menggunakan air tawar).
d.   3 pot kedua isi benih kacang merah sebanyak, 5, 10 , & 15 biji (Yang direndam menggunakan air tawar).
e.   3 pot ketiga isi benih jagung sebanyak, 5, 10 , & 15 biji (Yang direndam menggunakan air tawar).
f.    3 pot keempat isi benih kacang hijaun kacang merah, dan jegung sebanyak 5 biji (Yang direndam menggunakan air asin).
g.   Catatlah pertumbuhan benih setiap harinya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau, Kacang Merah, dan jagung

a.   Kacang hijau

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan di dapatkan hasil sebagai berikut :




Hari ke-
Kacang Hijau
5 biji (air tawar)
15 biji (air tawar)
30 biji (air tawar)
5 biji (air asin)
1
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
2
3,6 cm
2,9 cm
0,7 cm
0 cm
3
12 cm
10,9 cm
10 cm
0 cm
4
18 cm
17,4 cm
16,9 c
0 cm
5
21 cm
20,9 cm
20 cm
0 cm
Rata-rata
10,92 cm
10,42 cm
9,52 cm
0 cm














b.   Kacang merah

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan di dapatkan hasil sebagai berikut :
Hari ke-
Kacang Merah
5 biji (air tawar)
15 biji (air tawar)
30 biji (air tawar)
5 biji (air asin)
1
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
2
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
3
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
4
1 cm
0 cm
0 cm
0 cm
5
3 cm
0 cm
0 cm
0 cm
Rata-rata
1,6 cm
0 cm
0 cm
0 cm














c.   Jagung

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan di dapatkan hasil sebagai berikut :

Hari ke-
Jagung
5 biji (air tawar)
15 biji (air tawar)
30 biji (air tawar)
5 biji (air asin)
1
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
2
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
3
7,5 cm
5,2 cm
5 cm
4,5 cm
4
17,2 cm
17 cm
16 cm
15,4 cm
5
20,9 cm
20,4 cm
20 cm
19,7 cm
Rata-rata
9,12 cm
8,52 cm
8,2 cm
7,92



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

        Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor nutrisi. Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur  mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan  pertumbuhan menjadi terhambat. Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan demikian terdapat hubungan erat
antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk melakukan sintesis senyawa organik (makanan). Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
Menurut data hasil penelitian, proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau, kacang merah, dan jagung khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, dan keadaan tumbuhan. Kecambah yang ditanam dengan jumlah 5 biji lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan 15 biji dan 30 biji, hal ini membuktikan bahwa semakin banyak tumbuhan yang ditanam dalam suatu wadah maka semakin lambat pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut karena setiap tanaman akan berebut nutrisi sehingga setiap tanaman kekurangan nutrisi. Sebaliknya, semakin sedikit tumbuhan yang ditanam dalam suatu wadah maka semakin cepat pertumbuhan tanaman tersebut karena mendapatkan nutrisi cukup untuk pertumbuhan. Selain itu, di air garam tumbuhan akan susah hidup hal ini dipengaruhi oleh zat yang terkandung dalam air garam tersebut, dapat dilihat dalam hasil pengamatan kami bahwa kecambah yang direndam di air garam memiliki pertumbuhan yang paling lambat.

5.2. Saran

Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya para  praktikan benar – benar memperhatikan semua bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Mulai dari pemilihan benih-benih yang akan ditanam dan cara pemeliharaannya sehingga benih-benih tersebut dapat tumbuh dengan baik. Dan dalam pengukuran harus dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga data yang dihasilkan lebih akurat.