Abd. Syawal A. Dali
On Senin, 11 Agustus 2014
SEJARAH PERMAINAN TENIS (LENGKAP DENGAN PERATURAN &
LEBAR LAPANGAN)
Tenis ternyata
merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat
sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang
menunjukan representasi dari permainan bola tenis dan dimainkan pada saat
upacara keagamaan. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada
abad ke-8
Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah
tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang
padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan
dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan
bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang
pada waktu itu adalah dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian
berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya
sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi
bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.
Olahraga ini sangat berkembang di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah
mulai banyak digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan
dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri
dipercaya berasal dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang
artinya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan hingga sekarang kata
tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian berkembang hingga
dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman.
Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan
berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.
Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris
dengan membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di
rumahnya yang besar. Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman
rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput.
Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu
dianggap dapat mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi
elastisitas dari bola itu sendiri.
Sebutan Lawn Tennis berasal dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour.
Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan memainkannya
di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen).
Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet
sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah
satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak berhasil
menarik banyak peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga
lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat terutama pada
permainan Tenis tersebut hingga pada tahun 1877 mengganti namanya menjadi ‘All
Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini berlanjut ketika lokasi klub
yang bertempat di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk
mendapatkan dana lebih dari biasanya. Oleh karena itu klub mengadakan turnamen
tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk mengadakan
pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen
tersebut diikuti oleh 20 peserta dengan penonton sekitar 200 orang dan ini
merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen
grand slam tenis bergengsi di dunia.
Melanjutkan posting pertama tentang sejarah tenis, kali ini adalah cerita
pasca lahirnya turnamen Wimbledon pertama tahun 1877. Tahun-tahun setelah
Wimbledon berlangsung tenis mulai merebak di seluruh Inggris dan mulai
menyeberang Amerika.
Turnamen-turnamen pun mulai banyak digelar di daerah-daerah dan
bermunculanlah pemain-pemain top lokal yang berkompetisi di daerahnya
masing-masing. Bersamaan dengan ini adalah jaman revolusi industri yang memacu
tenis menjadi sebuah industri olah raga baru. Pabrik-pabrik mulai memproduksi
net, sepatu, bola dan raket tenis. Peraturan-peraturan bermain tenis pun
berevolusi seiring dengan evolusi teknologi peralatan tenis dan pengalaman dari
menjalankan turnamen-turnamen.
Pada tahun 1881 dibentuklah federasi tenis Amerika, United States National
Lawn Tennis Association (sekarang United States Tennis Association), yang
membuat standardisasi peraturan tenis yang baku di Amerika dan menjadi panitia
pergelaran tenis akbar yang pertama di Amerika yaitu U.S. National Men’s
Singles Championship (sekarang US Open) di Newport, Rhode Island. Pertandingan
Internasional tahunan pertama terselenggara tahun 1900 yang bernama Davis Cup
dan masih dimainkan hingga saat ini. Tidak hanya di Inggris dan Amerika, Tenis
juga populer di Perancis dan menyelenggarakan turnamen pertamanya pada tahun
1891 yang dinamakan French Open. Ketiga turnamen ini bersama dengan Australian
Open yang bergabung terakhir (1905) menjadi turnamen paling akbar sedunia
hingga saat ini dan diberi nama Grand Slam.
Dunia Tenis profesional mulai muncul pada tahun 1926 ketika seorang
promotor bernama CC Pyle mengadakan pertandingan eksibisi yang diikuti dengan
pemain dari Amerika dan Perancis dengan penonton yang ditarik bayaran. Saat itu
mulai banyak pemain yang tak hanya berkompetisi tenis untuk mengejar ketenaran
saja, tetapi juga mengejar bayaran yang cukup banyak.
Olah raga tenis mulai mengalami kemunduran kembali ketika Perang Dunia II
berkecamuk. Turnamen2 akbar di empat negara tersebut (Grand Slam-red) tidak
dipertandingkan hingga tahun 1946 ketika perang telah berakhir. Pada saatnya
pertandingan tenis mulai muncul kembali, pakaian yang dikenakan pemain pun
mengalami evolusi. Yang sebelumnya pemain mengenakan pakaian putih-putih dengan
celana panjang ala bangsawan berganti dengan celana olahraga pendek yang lebih
berkesan sporty.
Generasi selanjutnya pasca perang semakin menjadikan Tenis menjadi olah raga
yang dinamis. Teknologi peralatan tenis pun berkembang dengan pesatnya begitu
pun teknik permainan tenis. Hingga saat ini kita lihat betapa pesatnya kemajuan
teknologi tenis serta kualitas permainan yang semakin tinggi. Ini ditambah
dengan kemajuan teknologi penyiaran media massa yang memulai debutnya dengan
menyiarkan siaran langsung dengan radio transistor pada tahun 1927 hingga
siaran langsung turnamen Wimbledon tahun 1968 yang disiarkan pertama kali dalam
full colour.
Berkat jasa
media massa pula Tenis menjadi olahraga yang mendunia.
PERATURAN
PERMAINAN TENIS
Dalam sebuah permainan tentu saja terdapat peraturan-peraturan yang
berfungsi sebagai titik tolak bagaimana bermain tenis serta batasan-batasan
mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam sebuah permainan tenis.
Kalau merujuk dari peraturan lengkap yang dikeluarkan oleh ITF (International
Tennis Federation), banyak sekali yang harus ditulis pada blog ini. Oleh
karena itu saya akan jelaskan hanya yang umumnya harus kita ketahui.
1. Skoring
Mari kita mulai
dari satuan terkecil terlebih dahulu. Standar perhitungan angka yang dipakai
dalam tenis adalah sbb:
- nol (love)
- 15
- 30
- 40
- Game
Apabila terjadi skor imbang pada poin 40, maka dinyatakan deuce (indonesia-jus) dan pemain berusaha merebut 2 poin berturut-turut untuk merebut game.
- nol (love)
- 15
- 30
- 40
- Game
Apabila terjadi skor imbang pada poin 40, maka dinyatakan deuce (indonesia-jus) dan pemain berusaha merebut 2 poin berturut-turut untuk merebut game.
Pemain yang memenangkan game akan mendapatkan 1 angka dan harus dikumpulkan
hingga merebut 6 game. Namun apabila terjadi angka berimbang pada poin 5 (5-5),
maka game dilanjutkan hingga 7. Apabila game masih berimbang pula pada angka 6
(6-6), maka game berlanjut pada perhitungan Tie Break.
Tie Break terjadi pada skor game 6-6 dan
pemain yang memiliki giliran serve memulainya dari sisi lapangan sebelah kanan
pemain (deuce court) satu kali dan kemudian pindah serve pada lawannya
yang memulai dari sisi kiri lapangan (ad court) dengan dua kali kesempatan dan
selanjutnya masing-masing memperoleh dua kesempatan serve.
Apabila pemain telah memenangkan game-nya hingga 6 atau seperti tersebut di
atas, maka pemain tersebut dikatakan merebut 1 set. Standar yang dipakai dalam
turnamen tenis menerapkan 2 sistem set, yaitu :
- Best of Three : pemain membutuhkan 2 set untuk memenangkan pertandingan.
- Best of Five : pemain membutuhkan 3 set untuk memenangkan pertandingan.
- Best of Three : pemain membutuhkan 2 set untuk memenangkan pertandingan.
- Best of Five : pemain membutuhkan 3 set untuk memenangkan pertandingan.
2. Servis dan
Penerima
Servis adalah pukulan pembuka suatu poin yang dilakukan pemain di sisi
deuce court dan penerima adalah pemain yang menerima pukulan serve di sisi
diagonal dari pemain serve atau sama-sama pada sisi deuce court. Pemain yang
melakukan service diharuskan memukul bola ke arah deuce court pemain lawan pada
daerah service line.
Pemain mendapatkan dua kali kesempatan untuk melakukan servis. Namun bila
servis terkena net dan jatuh pada daerah di dalam daerah servis lawan, maka
servis diulang menurut jatah servisnya (contohnya apabila saat servis kedua
bola menyentuh net, maka servis diulang sebagai servis kedua dan mendapat
kesempatan 1 kali servis lagi).
Untuk double, pemain yang pertama melakukan servis ditentukan sebelum game
dimainkan dan begitupun penerimanya. Setelah game selesai, maka penerima
bergantian menjadi pemegang servis kemudian berotasi kembali untuk pemain kedua
dari tim yang servis pertama memegang kendali servis dst.
Servis dilakukan di belakang garis baseline, di sisi kanan lapangan (deuce
court) menuju digonal ke arah daerah servis lawan. Pemain yang menginjak garis
baseline atau masuk ke daerah permainan tenis pada saat tangan mengayun raket
untuk melakukan servis dianggap melakukan kesalahan (foot fault) dan
poin untuk pihak penerima.
3. Daerah dan
garis Permainan
Untuk game single atau perorangan, daerah permainannya adalah zona dalam
minus daerah alley, sedangkan untuk game double atau ganda garis
permainannya meliputi seluruh lapangan didalam garis baseline.
Garis merupakan batas dari daerah permainan. Apabila seluruh bagian atau
sebagian dari bola menyentuh garis permainan maka bola dinyatakan masuk karena
bola menyentuh lapangan yang dibatasi oleh suatu garis.
4. Poin
Seorang pemain
kehilangan poin apabila:
• Melakukan dua
kali kesalahan pada servis
• Tidak dapat
memukul bola setelah lebih dari satu kali bola menyentuh tanah.
• Memukul bola
namun jatuhnya bola di luar garis permainan (out).
• Pemain yang
menerima servis memukul bola sebelum bola memantul.
• Pemain dengan
SENGAJA memukul bola lebih dari 2 kali sentuhan.
• Seorang
pemain menyentuh bagian dari net dengan raketnya atau dengan bagian badannya
saat bola masih dimainkan.
• Pemain
memukul bola sebelum bola melintasi net.
• Bola
menyentuh bagian tubuh atau apapun yang melekat pada tubuhnya selain raket
tenis.
• Bola
menyentuh raket namun pemain tidak memegangnya.
• Pada permainan ganda, kedua pemain menyentuh bola dengan raketnya
sekaligus.
Posting Komentar