Laporan Praktikum Kimia Kelas XII Tentang Penurunan Titik Beku Larutan Dan Osmosis Dan Tekanan Osmotik
Abd. Syawal A. Dali
On Rabu, 09 Oktober 2013
Laporan Praktikum Kimia Kelas XII
Tentang Penurunan Titik Beku Larutan Dan Osmosis Dan Tekanan Osmotik
Praktikum 1 “Penurunan Titik Beku
Larutan”
I.
Tujuan
:
Mempelajari
penurunan titik beku larutan setelah ditambah zat terlarut.
II.
Alat dan Bahan :
Termometer
Gelas ukur
Pengaduk
Es batu
Garam Dapur
Air
Wadah
III.
Langkah Kerja :
1.
Sediakan 500 ml
air campur, ukur suhunya. Campurkan es batu, ukur dan catat suhu air es
tersebut.
2.
Tambahkan 50
gram garam kedalam kedalamnya dan aduk, catat suhunya.
3.
Tambahkan 50
gram garam lagi dan aduk kembali, catat suhunya.
4.
Lakukan terus.
Sejauh mana suhu akan turun.
IV.
Hasil Pengamatan :
No
|
Penambahan Zat Pada
Air
|
Suhu
|
|
1
|
Air (Tanpa Garam & Es)
|
28°C
|
|
2
|
Air + Es
|
10°C
|
|
3
|
Air Es + 50 Gram Garam Pertama (Total 50
Gram Garam)
|
0°C
|
|
4
|
Air Es + 50 Gram Garam Kedua (Total 100 Gram
Garam)
|
-3°C
|
|
5
|
Air Es + 50 Gram Garam Ketiga (Total 150
Gram Garam)
|
-4°C
|
|
6
|
Air Es + 50 Gram Garam Keempat (Total 200
Gram Garam)
|
-5°C
|
V.
Pembahasan :
Dari hasil percobaan yang telah
dilakukan, Ketika suatu zat dicampurkan kedalam suatu pelarut, maka
otomatis beberapa sifat fisis dari larutan tersebut akan mengalami perubahan
baik itu perubahan titik didih, titik beku, tekanan uap maupun tekanan osmotic
suatu larutan. Pada percobaan kami, suhu awal air adalah 28°C setelah di
tambahkan es suhu menurun menjadi 10°C. Setelah penambahan 500 gram garam suhu
menurun lagi menjadi 0°C, ketika garam ditambah lagi 50 gram menjadi 100 gram,
suhu menurun lagi menjadi -3°C. Garam ditambahkan lagi 50 gram sehinga menjadi
150 gram suhunya terus menurun menjadi -4°C dan pada penambahan 50 gram garam
terakhir sehingga totalnya menjadi 200 gram suhu menurun lagi hingga mencapai
-5°C.
VI.
Kesimpulan :
Dari
uraian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:Yang pertama
adalah bahwa penambahan garam dapur pada suatu pelarut murni akanmenyebabkan
turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut ( Larutan akan
memiliki titik beku lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni
). Semakin banyak waktu yang diberikan maka semakin rendah titik beku yang
dihasilkan. Dari penelitian yang kami telah lakukan, kami dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Proses terjadinya penurunan
titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap, yang diakibatkan oleh
dimasukanya garam dapur maka titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan
berkurang);
Keadaan titik beku pelarut
murni setelah dicampur garam dapur akan
menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah
0oC, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan
karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu
titik beku dari pelarut murni tersebut.
Praktikum 2 “Osmosis Dan Tekanan
Osmotik”
I.
Tujuan
:
Untuk mengetahui
tekanan osmosis yang terjadi pada wortel.
II.
Alat dan Bahan :
Tabung reaksi
Pengaduk
Garam Dapur
Air
Wortel (Segar & Keriput)
III.
Langkah Kerja :
1.
Sediakan 200 ml
air dalam 4 tabung reaksi.
2.
Isilah dua
tabung reaksi dengan 500 gram garam dapur.
3.
Letakan potongan
wotel segar ke satu tabung air tawar dan satu tabung air asin.
4.
Letakan potongan
wotel keriput ke satu tabung air tawar dan satu tabung air asin yang tersisa.
5.
Amatilah apa
yang terjadi pada ke empat tabung tersebut.
IV.
Hasil Pengamatan :
No
|
Keadaan Wortel Awal
|
Medium
|
Keadaan Wortel Akhir
|
|
1
|
Segar
|
Air Biasa
|
Lebih Segar + Tenggelam
|
|
2
|
Segar
|
Larutan Garam
|
Keriput + Terapung
|
|
3
|
Keriput
|
Air Biasa
|
Segar + Tenggelam
|
|
4
|
Keriput
|
Larutan Garam
|
Lebih Keriput + Terapung
|
V.
Pembahasan :
Pada percobaan tersebut terjadi penurunan dan
kenaikan massa wortel. Terjadi penurunan
massa pada wortel yang di rendam pada larutan garam. Hal tersebut terjadi
karena air pada bergerak ke luar menuju
larutan haram. Larutan garam mempunyai
konsentrasi yang lebih tinggi dari pada wortel. Hal tersebut menbuktikan bahwa osmosis adalah
proses perpindahan zat dari yang konsentrasinya rendah menuju konsentrasi
tinggi sehingga massa pada wortel berkurang. Perpindahan air pada yang bersifat hipotonis (konsentrasi rendah)
menuju larutan garam yang bersifat hipertonis (konsentrasi tinggi).
Sedangkan ke wortel yang di rendam
pada air massanya akan bertambah. Hal ini dikarenakan air memiliki konsentrasi
yang lebih rendah dari pada kandungan pada
dan wortel sehingga wortel yang
di rendam dalam air massa akan bertambah sebab konsentrasi pada dan wortel berpindah ke air.
Wortel
mengapung pada tabung reaksi yang berisi larutan garam dan tenggelam pada
tabung yang berisi air biasa, hal ini di karenakan kadar garam larutan garam
dan massa jenisnya lebih besar dari kadar dan massa jenis wortel. Sedangkan
kadar dan massa jenis air tawar lebih kecil dari kadar dan massa jenis
wortel sehingga wortel tenggelam. Peristiwa ini juga dapat dilihat pada
fenomena laut mati, laut mati
memiliki kadar garam sebesar 31,5%. Hal ini sangat tinggi jika dibandingkan
dengan laut biasa yang hanya memiliki kadar garam sebesar 3,5%. Berarti
kandungan garamnya mencapai 9 kali lipat. Kita dapat mengapung dilaut mati
tanpa harus susah payah berenang. Bahkan kita bisa mengapung dengan
santainya sambil membaca koran atau buku.
VI.
Kesimpulan :
Osmosis
adalah perpindahan molekul dari yang konsentrasinya rendah (wortel) menuju
molekul uang konsentrasinya tinggi (larutan garam) sehingga massa dan wortel berkurang. Selain itu, wortel
menjadi terapung karena kadar larutan garam yang lebih tinggi.
Osmosis
adalah perpindahan molekul dari yang konsentrasinya rendah (air) menuju molekul
yang konsentrasinaya tinggi (wortel) sehingga massa wortel bertambah dan wortel terapung karena
kadar air tawar lebih rendah.
Posting Komentar