Kerajaan
Singasari (Lengkap)
Sumber
sejarah tentang kerajaan singasari dijawa timur adalah kitab-kitab kuno,
seperti pararatan (kitab raja-raja) dan negarakertagama kedua kitab ini berisi
sejarah raja-raja kerajaan singasari dan
majapahit yang saling berhubungan erat. Pendirian kerajaan singasari sangat
terkait dengan kerajaan kediri oleh ken Arok. Ken Arok menyatuhkan kerajaan
kediri dan tumapel, serta mendirikan karajaan singasari ia bergelar Sri Rangga
Rajasa Amurwabhumi dan mendirikan dinasti baru, yaitu dinasti rajasa
(Rajasawangsa) atau girindrawangsa dijawa timur.
Dari perkawinannya
dengan Ken Dedes, Ken Arok memiliki empat orang anak dan dari Ken Umang ia memiliki
empat orang anak. Ken Arok mangkat karena terbunuh oleh anak tirinya Anusapati
menggunakan keris Mpu Gandring yang digunakan Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung.
Anusupati mangkat karena karena terbunuh oleh Tohjaya anak dari Ken Arok.
Tohjaya kemudian menggantikan Anusupati menjadi raja dikerajaan singasari pada
tahun 1248. Ia tidak lama memerintah karena terjadi pemberontakan Ranggawuni
anak Anusupati. Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dan pada tahun 1254 ia
mengangkat anaknya Kartanegara sebagai Yuwaraja Ranggawuni.
Kartanegara
memerintah menggantikan ayahnya dengan dibantu oleh tiga mahamantri dan
beberapa pejabat lainnya. Kartanegara raja yang ekspansionis, bercita-cita
memperluas kerajaan singasari hal ini dibuktikan dengan melakukan penaklukan
kerajaan melayu dalam ekspedisi pamalaya dan diabadikan pada alas patung.
Pada tahun
1292, raja Jayakatwang dengan pasukan kerajaan kediri menyerang ibu kota
kerajaan singasari, menurut cerita ini, pada saat serangan musuh datang, raja
Kartanegara beserta para pejabat dan pendeta sedang melakukan upacara
Tantrayana sehingga dengan mudah mereka semua dibunuh oleh musuh. Kaerajaan
singasari berhasil direbut oleh jayaketwang, raja kediri.
Kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, dan keagamaan kerajaan singasari.
Ekonomi
|
Sosial
|
Budaya dan agama
|
Ø
Kehidupan masyarakat singasari didominasi bertani,
berdagang, dan pengrajin.
Ø
Kegiatan perdagangannya dilakukan selam lima hari pasaran
yang berbeda.
Ø
Pada masa itu, perdagangan antar pulau, antar wilayah,
bahkan negara lain sudah tersenggara dengan baik.
|
Ø
Kehidupan sosialnya terbagi atas dua kelas, yaitu kelas atas
raja dan keluarganya, serta bangsawan lainnya. Kelas bawah, yaitu rakyat
jelata dan masyarakat umum.
Ø
Para pejabat biasanya memiliki wilayah yang dapat dikenakan
pajak yang sebagin hasilnya dijadikan upeti untuk raja.
Ø
Dibangunnya desa-desa mengikuti hasil pasaran jawa.
|
Ø
Pada masa kerajaan ini, hadir karya-karya Mpu Tanakung dan
kitab Ludhaka.
Ø
Kehidupan masyarakatnyadipengaruhi oleh kebudayaan india.
Secara umum, masyarakat kerajaan ini beragama hindu dan masyarakatnya pun
berkesempatan mengeyam pendidikan.
Ø
Pada masa ini, kebudayaan berkembang dengan sangat pesat,
misalnya wayang kulit, wayang orang, dan seni pertunjukannya.
|
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar